Berkaitan dengan jenis-jenis pengawasan Prawirosentono (2004), terdapat empat jenis pengawasan mutu produk, sebagai berikut :
a.
Pengawasan Mutu Bahan Baku
Pengawasan mutu bahan baku
berarti melakukan pengawasan terhadap bahan baku yang digunakan apakah sudah
sesuai dengan mutu yang direncanakan. Hal ini perlu diamati sejak rencana
pembelian bahan baku, penerimaan bahan baku di gudang, penyimpanan bahan baku
di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut digunakan.
Pengawasan terhadap bahan baku
sangat oenting, karena mutu bahan baku sangat mempengaruhi hasil akhir dari
produk yang dibuat. Bahan baku dengan mutu yang baik akan menghasilkan produk
baik, sebaliknya jika mtu bahan baku buruk akan menghasilkan produk buruk.
Untuk itu, pengawasan mutu bahan harus dilakukan sejak penerimaan bahan baku di
gudang, selama penyimpan dan pada saat bahan baku akan dimasukkan dalam proses
produksi.
b.
Pengawasan Proses Produksi
Pengawasan pada proses produksi
dilakukan setelah bahan baku yang telah diterima gudang, selanjutnya diproses
untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan
produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kerja mesin-mesin
tersebut dipantau dengan cara statistik agar menghasilkan barang sesuai yang
direncanakan. Sesuai dengan diagram alur produksi dapat dibuat tahap-tahap
pengendalian mutu sebelum proses produksi berlangsung.
Pengendalian mutu selama proses
produksii dengan cara mengambil contoh (sampel) pada selang waktu yang sama.
Sampel tersebut dianalisis, bila tidak sesuai berarti proses produksinya salah
dan harus diperbaiki.
c.
Pengawasan Produk Jadi
Pengawasan produk jadi harus
dilakukan utnuk mengetahui apakah produk sesuai dengan mutu yang direncanakan
atau tidak. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk ukuran
dan standar mutu yang direncanakan, maka produk tersebut dapat digudangkan dan
dipasarkan (didistribusikan). Bila terdapat barang yang cacat, maka barang
tersebut harus dibuang atau remake dan mesin perlu dikalibrasi kembali agar
beroperasi secara akurat.
d.
Pengawasan Pengepakan atau Kemasan
Hal yang juga penting dilakukan
pengawasan, yaitu pada saat pengepakan atau pengemasan. Kemasan merupakan alat
untuk melindungi produk agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. Namun ada
pada produk yang tidak begitu memerlukan perhatian khusus dalam kemasan,
misalnya sayuran, kelapa, singkong, dan sebagainya. Akan tetapi harus memilih
alat angkut yang tepat agar produk sampai tujuan dengan mutu tetap prima.
Secara umum tujuan pengawasan
mutu menurut Baedhowie dan Pringgodani (2005), sebagai berikut :
- Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan atandar mutu yang telah ditetapkan.
- Biaya desain produk, biaya inpeksi dan biaya proses produksi berjalan secara efisien.
Dengan demikian, pelaksanaan pengendalian
mutu dan kegiatan produksi harus dilaksanakan secara terus-menerus untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat
segera diperbaiki.
Nama. : Muhammad Tito Laksamana Wijaya
BalasHapusNIT. : 20121564
Kelas.: XI T1/10
Pelajaran kali ini mengenai pengawasan mutu produk,yg meliputi jenis2 pengawasan mutu produk : a. Pengawasan mutu bahan baku,b.pengawasan proses produksi. C. Pengawasan proses jadi d.pengawasan pengepakan/kemasan.
Nama : Galand Tata Trissila
BalasHapusKelas: Xl.Nautika 2
NIT : 20121540
Pelajaran kali ini mudah di pahami oleh pembaca