Selasa, 17 Agustus 2021

KONSEP BILANGAN BINER DAN HEXADESIMAL

Sistem bilangan merupakan suatu cara untuk menuliskan deret bilangan. Adapun definisi lain yang menyebutkan bahwa sistem billangan adalah sebuah proses sebagai wakil dari besaran berupa item fisik, sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis tertentu


B I N E R

Sistem Bilangan biner yaitu sebuah system penulisan angka dengan dua jenis angka (numeric), yaitu 0 dan 1, 0 mewakili tidak adanya arus listrik ,(LOW) 1 mewakili adanya arus listrik (HIGH).  Nama lain dari biner adalah bilangan basis 2. Adapun cara penulisannya N2, dengan N adalah bilangan biner.

Biner merupakan sistem bilangan yang hanya memiliki 2 angka, yaitu angka 0 dan 1. Jika dalam desimal, angka disebut dengan digit, maka dalam biner angka disebut dengan bit (binary digit). 

Nilai sebuah bilangan biner jika di konversikan kedalam bilangan heksadesimal memiliki rumus ∑ (A x 2b),  A bernilai 0 atau 1 sedangkan b bernilai ….., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 …


Contoh konversi bilangan   biner menjadi desimal :

11012 = ( 1 x 23 ) + ( 1 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )   

            =        8       +       4       +       0       +       1     

            =  1310 

Contoh konversi bilangan decimal menjadi biner

1310 =  …………… 

13 dibagi 2  =  6 sisa 1

  6 dibagi 2  =  3 sisa 0

  3  dibagi 2 =  1 sisa 1    →  1 1 0 1 2 (cara penulisan hasilnya di ambil dari bawah ke atas )

Jadi hasilnya  : 1310 = 1 1 0 1 2

 

HEKSADESIMAL

Sistem bilangan Heksademimal atau bilangan berbasis 16, yaitu suatu system bilangan yang penulisannya dengan 16 jenis symbol , yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Adapun cara penulisannya N16 dengan N adalah bilangan heksadesimal. A16 mewakili nilai 10, B16 mewakili nilai 11, C16 mewakili nilai 12, D16 mewakili nilai 13, E16 mewakili nilai 14 dan F16 mewakili nilai 15 . Nilai sebuah bilangan heksadesimal jika di konversikan kedalam bilangan decimal memiliki rumus  ∑ (A x 16 b )  A bernilai 0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F . sedangkan b bernilai ….., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3 …

Sistem billangan tersebut berfungsi sebagai penampil sebuah nilai alamat memori dan pemograman komputer.

Contoh konversi bilangan heksadesimal menjadi decimal

A12 16

= ( A x 16 2 )

+  ( 1 x 16 1 )

+ ( 2 x 16 0 )

 

= ( 10 x 256)

+  (1 x 16 )

+ ( 2 x 1 )

 

= 2560

+ 16

+ 2

 

= 2578 10

 

 

 

Contoh konversi bilangan decimal menjadi heksadesimal

2578 10 =  …………

2578   dibagi 16 = 161 sisa 2

161     dibagi 16 =  10 sisa 1    A12 16 (cara penulisan hasilnya diambil dari bawah ke atas)

Jadi hasilnya : 2578 10 =  A12 16


Penerapan Negasi, konjungsi dan disjungsi

 

Jika dalam kehidupan sehari hari bilangan biner dapat diterapkan seperti untuk menyalakan saklar listrik, apabila angka 1 adalah berarti lampu menyala dan angka 0 berarti lampu mati, maka dapat diperoleh sebagai berikut

 

a.       Konjungsi

Z  bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” dan “ Y “ bernilai benar

X

Y

Z

1

1

1

1

0

0

0

1

0

0

0

0

 Table kebenaran konjungsi

 

b.      Disjungsi

Z  bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” atau “ Y “ bernilai benar

 

X

Y

Z

1

1

1

1

0

1

0

1

1

0

0

0

 Table kebenaran disjungsi

 

c.       Negasi

Jika X bernilai benar (1), maka Y bernilai salah (0)

 

X

~ X

1

0

0

1

        Table kebenaran negasi

15 komentar:

  1. Nama: aldo satria Atmojo
    Kelas:x Nautika 2
    Pendapat: jujur saya kurang paham atas penjelasan tentang konsep bilangan biner, mungkin karena dampak sekolah online,

    BalasHapus
  2. Nama: Muhammad Shiddiq Purnomo
    Kelas :X Nautika 2
    Pendapat: memuaskan

    BalasHapus
  3. Nama:Narendra Dhani Rafael
    Kelas: X NAUTIKA 2
    Pendapat:izin bu, hanya sedikit yg saya pahami dan yg lain kurang paham tentang penjelasanya

    BalasHapus
  4. Nama : Selklin Dhea Ayu Ananda
    Kelas : X Nautika 2
    Nit : 21131630
    Pendapat saya, penyampaian materi yang di sampaikan sudah lengkap,tetapi kurang pemahaman mengenai cara pengaplikasian materi tersebut dengan soal yang ada di bab tersebut

    BalasHapus
  5. Nama :Fatheca Abifatta Kurniawan
    Kelas :X Nautika 2
    Pendapat :Hanya memahami sedikit dari penjelasan diatas

    BalasHapus
  6. Nama:Hussain Firman Nugraha
    Kelas:X Nautika 2
    Pendapat:sedikit memahami materi dan masih kurang faham tentang biner

    BalasHapus
  7. Nama:Ramaniya Adiva Juani
    Kelas:X Nautika 2
    Pendapat:Saya Masih belum paham mengenai materi yang disampaikan diatas &. Jujur saya belum tau apa itu Bilangan Binar & Hexadesimal

    BalasHapus
  8. Nama:Teuku Indra Gandhi
    Kelas:X Nautika 2
    Pendapat:materi tersebut kurang dapat saya pahami untuk konsep bilangan biner.

    BalasHapus
  9. Nama: Alya Amellia
    kelas: X Nautika 2
    pendapat: materi yg sudah diberikan tersebut sudah lengkap dan jelas tetapi saya kurang memahaminya tentang biner dan hexadesimal

    BalasHapus
  10. Nama:Haikal Mahendra suthan ravel
    Kelas:X NAUTIKA 2
    Pendapat: materinya sulit di fahami tapi udah lengkap cuma sulit unutuk
    Memahami nya

    BalasHapus
  11. Nama: muhammad faishal Mufid
    Kelas: XI.T2
    Nit: 20121591

    BalasHapus
  12. Nama:Rivaldo Adityo Fransisco
    Kelas:X Nautika 1
    Pendapat:Penjelasan dan materi sudah lengkap namun masih susah dipahami tetapi saya tetap mencoba mencari refrensi lain

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. nama: nasywa bulan febtianti
    kelas : x nautika 1
    nik :21131610
    pendapat: materi sangat sulit di pahami jika tdr di jelaskan secara langsung

    BalasHapus

APLIKASI PRESENTASI

Microsoft power p o int merupak a n sal a h satu p erang k at l unak M ic r osoft O f fice yang digunakan untuk melakukan prese...